FOKUS ke SATU TUJUAN KEUANGAN

focus-on-your-dream

rizalplanner_Tabloid Kontan 4Apr17

Dari sekian banyak perencanaan keuangan yang ingin dibuat dengan keterbatasan dana yang ada, mana yang lebih di dahulukan? Mana yang lebih penting? Apakah dana darurat, dana pendidikan anak, dana pensiun, dana investasi atau dana proteksi?
Jawabannya: fokus satu saja dulu.
Hal pertama yang perlu anda lakukan adalah tetapkan dahulu tujuan keuangan anda. Jika sudah tahu arah tujuan anda, fokuslah untuk mengejar tujuan keuangan tersebut. Misalkan anda sebagai orang tua, ingin agar anak anda kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di dalam negeri dalam kurun waktu 6 tahun mendatang. Asumsikan pilihan anak tersebut adalah sekolah ekonomi dan bisnis yang paling top di Indonesia. Saat ini ada 2 (dua) jalur besar untuk masuk Universitas ternama tersebut, melalui jalur undangan atau melalui jalur ujian tertulis. Jika seandainya kemudian anak anda lulus dan masuk Universitas tersebut, maka biaya kuliahnya tentu mesti dipersiapkan. Dalam edaran resmi Universitas ternama itu, disebutkan bahwa untuk tahun ajaran 2016-2017 jurusan Sosial Humaniora (IPS), biaya kuliah per semester untuk kelas yang tertingginya adalah berkisar antara Rp. 16.500.000 s/d Rp. 17.500.000. Asumsi dibutuhkan 4 (empat) tahun atau 8 (delapan) semester untuk mendapatkan gelar sarjana, artinya total biaya kuliah Rp. 132.000.000 s/d Rp. 140.000.000. Biaya yang tercantum di luar biaya buku, fotocopy, transportasi, biaya hidup dan lainnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia selama 5 tahun terakhir naik turun, dari 3.79% di tahun 2011, naik menjadi 8,36% di tahun 2014, turun lagi 3,02% di tahun 2016. Asumsikan rata-rata inflasi selama 5 tahun terakhir adalah 6,3%. Bila kenaikan biaya kuliah linier dengan inflasi, maka tahap kedua adalah menghitung berapa biaya kuliah pada saat anak anda masuk kuliah. Dalam case ini, 6 (enam) tahun lagi untuk masuk jurusan pilihannya Sosial Humaniora tersebut, hitung punya hitung ternyata total biaya kuliah naik menjadi Rp. 191.000.000 s/d Rp. 202.000.000.
Jika sudah selesai menghitung proyeksi biaya kuliah tersebut, tahap selanjutnya adalah memilih instrumen apa yang tepat untuk dapat mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Sedikit tips, pilihlah instrumen yang bisa mengalahkan inflasi alias si ‘perampok siluman’ tersebut. Jika rata-rata inflasi selama 5 tahun terakhir 6,3%, dan saat ini imbal hasil (return) deposito berkisar 6%-7% per tahun, dimana nett nya akan lebih kecil setelah di potong pajak 20%. Dus, deposito bukan merupakan pilihan yang tepat.
Dan yang terakhir adalah tahap paling penting: eksekusi! Eksekusi bisa dilakukan dalam 2 (dua) cara:
dengan cara mencicil (installment), secara berkala menempatkan dalam bentuk investasi, beli produk pasar modal seperti reksadana setiap bulannya, dan anda terus membeli reksadana tersebut selama kurun waktu proyeksi anak anda akan kuliah tersebut. Beli dengan metode dollar cost averaging, membeli produk dengan harga rata-rata. Jika bulan ini misalnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari reksadana 1200 dan bulan depan pada waktu kita beli naik menjadi 1300, maka secara-rata-rata harga unit reksadana yang anda beli NAB nya 1250. Dengan dollar cost averaging, anda tidak usah pusing soal kapan belinya, unit reksadana yang terbeli akan lebih banyak pada saat NAB rendah, dan akan lebih sedikit pada saat NAB naik. Karena tujuannya adalah mendapatkan harga rata-rata terendah dari investasi yang anda beli. Dalam case ini, lakukan ini terus setiap bulan selama 6 tahun. Yang kedua, dengan cara investasi lumpsum, asumsikan anda sudah mempunyai dana gede tapi belum memadai senilai total biaya kuliah masa yang akan datang, Misalnya anda sudah mempunyai dana Rp.87.400.000, dengan hanya sekali investasi pada instrumen yang dapat memberikan return 15% per tahun, maka biaya kuliah Rp. 202.000.000 akan terwujud.

Kalau anak anda lebih dari satu, maka bisa dilakukan cara yang sama dengan kurun waktu yang disesuaikan. Untuk memilih investasi apa yang akan dipilih, sektor finansial seperti pasar modal bisa menjadi pilihan, tapi ingat setiap pilihan investasi punya risikonya sendiri-sendiri.

Kalau satu tujuan keuangan sudah terkumpul, mulai lagi fokus dengan tujuan keuangan lainnya.
Kuncinya disiplin investasi dan monitor investasi anda.

Beli Mobil Baru Tanpa Kredit Tapi Via Reksadana, Bagaimana Caranya?

Kalau ada keluaran model baru dari merk mobil tertentu, rasanya pingin supaya mobil yang lama di jual dan ganti dengan model baru. Event seperti Pameran Mobil (IIMS) yang rencana di gelar bulan April 2017, bisa jadi ajang ganti mobil baru. Kalau beli mobil baru dengan cara kredit itu sudah biasa, kita hanya diminta bayar DP nya dulu kemudian sisanya dicicil lewat lembaga pembiayaan atau bank.
Tapi coba kita pikirkan untuk beli mobil baru dengan cara nabung dulu, karena mobil adalah aset yang terdepresiasi, sehingga value nya akan terus turun. Jika kita bayar dengan fasilitas kredit, total nilai yang kita bayar akan pasti lebih tinggi dari nilai market value nya karena adanya bunga bank atau lembaga pembiayaan.
Oleh karena itu pola pikir beli mobil dengan cara cicilan setiap bulan di gantikan dengan pola pikir tabungan setiap bulan dengan menabung lewat reksadana. Ya, lewat instrumen keuangan yang satu ini, agar tujuan kita bisa tercapai. Tentu saja risikonya jauh berbeda, sebagai contoh jika kita telat bayar cicilan, tentu saja lembaga pembiayaan atau bank akan mengirimkan ‘reminder’ kepada kita, mulai dari surat cinta sampai ‘tamu’ kunjungan, sedangkan bila tabungan kita telat setor, hanya kita sendiri yang rugi, karena target tabungan kita bisa jadi missed.
Sebagai ilustrasi, misalkan kita ingin setiap 5 tahun kita ganti mobil, beli mobil baru. Asumsikan mobil yang dibeli adalah mobil sejuta umat, Toyota Avanza. Jika kita lihat, harga mobil Avanza baru pada tahun 2012 asumsikan Rp. 160 juta, sementara harga OTR mobil baru untuk seri yang sama di tahun 2017 ini kurang lebih Rp. 203 juta. Artinya kenaikan selama 5 tahun sebesar 26.6% atau kenaikan per tahunnya rata-rata kurang lebih 5%. Asumsikan dengan kenaikan 5% tersebut, pada tahun 2022, harga mobil Avanza seri tersebut sudah mencapai Rp. 257 juta.
Perbandingannya sebagaimana di bawah ini:
Harga mobil tahun 2022 Cicilan/ bulan Ket
Skenario A Rp. 257 juta Rp. 4,9 juta/ bulan Cicilan kredit

Skenario B Rp. 257 juta Rp. 2,9 juta/ bulan Menabung dalam bentuk reksadana

Selisih Rp. 2,0 juta/bulan

Skenario A: jika kita mengambil fasilitas kredit untuk pembelian mobil selama 5 tahun, bunga yang mesti dibayarkan sekitar 6% per tahun saat ini atau dengan cicilan tiap bulannya kurang lebih Rp. 4,9 juta dan total nilai pembayaran pokok dan bunga cicilan selama 5 tahun kurang lebih Rp. 347 juta.
Skenario B: bandingkan bila kita memilih menabung dahulu melalui instrumen reksadana saham setiap bulannya selama 5 tahun, maka secara kalkulasi, tabungan per bulan adalah sebesar Rp. 2,9 juta dan di akhir tahun ke-5, nilai mobil baru seharga Rp. 257 juta tercapai. Asumsikan return reksadana saham setiap tahunnya 15%.
Pada penghujung tahun ke-5, terdapat perbedaan nominal yang signifikan, ada selisih Rp. 90 juta (Rp. 347 juta – Rp. 257 juta) atau penghematan sebesar 35% selama 5 tahun. Lumayan kan.

Dari kedua skenario di atas, dapat dihitung selisih per bulannya antara skenario A dan skenario B yaitu sebesar Rp. 2 juta. Selisih ini jika kita investasikan juga di reksadana saham, yang memberikan return 15% per tahun, maka dalam 5 tahun akan menghasilkan kurang lebih Rp. 183 juta.
Dari skenario B di atas, dapat di simpulkan bahwa perencanaan membeli mobil baru baru dengan cara menabung via reksadana punya kelebihan:
1. jauh lebih murah
2. risiko lebih rendah, serta
3. mengurangi beban cash flow keuangan setiap bulannya yang lebih tinggi.
Instrumen keuangan yang digunakan di sesuaikan dengan jangka waktu menabung, kalau pendek jangka waktu menabung nya, maka pilih instrumen keuangan yang lebih rendah risikonya..

Selamat beli mobil baru..!

Catch me: @rizalplanner
Email me: rizal.plannerindo@gmail.com

Bagaimana Perencanaan Keuangan Diperlukan Dalam Tahapan Kehidupan?

souce:blog.nsbank.com

source:blog.nsbank.com

Dalam hidup ini ada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh seseorang, mulai dari kecil sampai pensiun kelak. Dari perspektif financial planner, setiap tahapan kehidupan tersebut ada perencanaan keuangan yang mesti dipahami dan direncanakan.

Tahapan kehidupan tersebut sebagai berikut:

  1. Masa belajar, ini dimulai dari kita TK sampai kuliah, lazimnya masih tergantung pada orang tua atau wali kita. Tahap ini kita belum produktif, dimana biaya menjadi concern utama. Mencari pembiayaan atau beasiswa dan berbagai potongan harga selama berstatus pelajar / mahasiswa.
  2. Masa awal menikah, setelah mulai bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, maka mulailah tahapan kehidupan baru untuk menikah, saat-saat seperti ini, anda mulai berpikir untuk membeli rumah atau apartemen sendiri, investasi, perlunya asuransi kesehatan serta simpanan untuk masa depan
  3. Masa berkarir, setelah menikah, maka mulailah era tahapan berkarir atau bagi anda yang memulai usaha sendiri, berusaha keras untuk membesarkannya.
  4. Masa berkeluarga dengan anak-anak, dalam tahap ini perencanaan keuangan diperlukan, mulai dari mengatur budget keuangan keluarga, mengurangi beban hutang, beli asuransi tambahan, persiapan biaya sekolah anak-anak, sampai cara penghematan pajak.
  5. Masa pensiun, dalam tahap ini, orang ingin menikmati hasil dari apa yang telah diinvestasikan sebelumnya, idealnya agar selain waktu yang leluasa, dana juga memadai.  Selain itu perlu persiapan pendistribusian kekayaan, bahasa kerennya estate planning alias bagi-bagi warisan, ini juga mesti di persiapkan, agar tidak ada keributan dikemudian hari hari, jangan sampai anda bangkit dari kubur, gara-gara anak-anak anda meributkan warisan anda…(antara lebay dan kenyataan..)

Kelima tahapan kehidupan di atas, masing-masing memerlukan perencanaan keuangan tersendiri, misalnya pada saat masa berkeluarga. Bagaimana pada saat yang sama anda harus berinvestasi untuk anak-anak anda sekaligus membiayai orang tua anda, paralel di lain sisi membeli asuransi yang dibutuhkan untuk anda dan keluarga, membayar hutang-hutang anda, serta mempersiapkan dana pensiun anda. Untuk itulah perencanaan keuangan yang matang diperlukan agar hal-hal yang menjadi prioritas dapat dilakukan.

So which stage are you at?

source:scary-picture.feedio.net

source:scary-picture.feedio.net

Catch me:@rizalplanner

Email me: rizal.planner@gmail.com

WARIS

warisan

Hari Minggu lalu, 3 Maret 2013 merupakan hari yang kelam buat saya sekeluarga, karena kehilangan neneknda tercinta untuk selama-lamanya. Almarhumah sangat dekat dan care sekali pada semua orang, apalagi sama cucu-cucunya, salah satunya saya. Hubungan batin yang sangat kuat, membuat saya sulit menghadapi kenyataan ini, sampai kering rasanya air mata ini. Tapi kematian adalah hal yang pasti dan merupakan rahasia Tuhan, kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput kita.

Sebagaimana layaknya orang yang meninggal, bisa jadi mewariskan harta maupun hutang. Di Indonesia terdapat 3 hukum pewarisan yang berlaku yaitu Hukum Waris Islam (yang berlaku untuk Warga Negara Indonesia yang beragama Islam), Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang berlaku untuk Warga Negara Indonesia yang beragama selain Islam) dan Hukum Adat (yang berlaku untuk Warga Negara Indonesia yang beragama selain Islam). Sebagai financial planner alias perencana keuangan, sharing tulisan kali ini saya batasi pada ahli waris dan cara mewaris berdasarkan Hukum Islam karena hubungan perkawinan dan hubungan darah.

Berikut adalah perincian besarnya bagian-bagian ahli waris berdasarkan Kompilasi Hukum Islam:

  1. Anak perempuan, ½ bagian bila seorang, 2/3 bila 2 orang atau lebih anak perempuan dan apabila bersama anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan. Dalam case nenek saya, anak-anaknya yang masih hidup adalah 2 perempuan dan 1 anak laki-laki, maka pembagiannya 2: 1 untuk laki-laki dan perempuan.
  2. Ayah, bila mempunyai anak, maka entitle mendapat seperenam bagian. Dalam case ini, karena ayah dari nenek saya sudah tidak ada, maka tidak ada yang dibagi.
  3. Ibu, bila ada anak atau dua saudara atau lebih, maka entitle seperenam bagian, dalam case ini, karena ibunda dari nenek juga sudah almarhumah, maka tidak ada yang dibagi.
  4. Duda, dalam hal ini suami dari nenek saya, kakek saya entitle mendapat ¼ bagian karena ada anak, tapi dalam case ini karena kakek saya sudah tidak ada, maka tidak ada yang dibagi.
  5. Saudara seibu, bila meninggal tanpa ada anak dan ayah, maka saudara seibu mendapakan 1/6 bagian, tapi bila saudara seibu dua atau lebih, maka saudara-saudara itu bersama-sama mendapat 2/3 bagian. Dalam case ini, saudara seibu dari nenek saya tidak ada.
  6. Saudara seayah, bila meninggal tanpa ada anak dan ayah, maka saudara seayah bila lebih dari 2 orang, maka saudara laki-laki entitle 2 berbanding 1 dibanding saudara perempuan. Dalam case ini, saudara seayah sudah tidak ada lagi yang hidup.
  7. Anak angkat dan orang tua angkat, dapat saling mewaris maksimum 1/3, dalam case ini karena nenek saya tidak punya anak angkat dan orang tua angkat, maka tidak ada yang diwariskan.
  8. Cucu, menggantikan kedudukan orangtuanya yang berhak mewaris, dalam case ini karena anak-anak dari nenek saya masih ada, maka saya sebagai cucunya tidak berhak mewaris.

Dalam case ini, misalnya harta warisan nenek saya Rp. 1 Milyar, biaya pengurusan jenazah Rp. 30 juta, biaya rumah sakit Rp. 60 juta, hutang Rp. 10 juta maka sisa harga warisannya adalah Rp. 900 juta. Ahli warisnya 2 orang anak perempuan dan 1 laki-laki.

Ahli waris Bagian Perhitungan Total
2 anak perempuan 2/4 2/4 x 900 juta 450 juta
1 anak laki-laki 2/4 2/4 x 900 juta 450 juta

 

 

1 anak laki-laki + 2 anak perempuan = 4 anak perempuan

= 900 juta / 4 = Rp. 225 juta

1 anak laki-laki mendapat 450 juta, dua anak perempuan masing-masing entitle Rp. 225 juta.

So guys, buatlah family tree anda masing-masing, biar tahu siapa saja lingkaran dalam keluarga kita.

In memoriam to my beloved Grandma Sapiah binti Muhammad Ridwan.

Catch me: @ rizalplanner

Contact me: rizal.planner@gmail.com

Jakarta Tenggelam vs Jakarta Tujuan Investasi Properti Terbaik 2013

sumber: windermeresocalcommercial.com

sumber: windermeresocalcommercial.com

Salah satu heading  text news di TV hari ini, hari kedua banjir hebat di Jakarta, adalah ’Jakarta Tenggelam’  dengan reporternya yang terus menerus menyiarkan kondisi terakhir dampak dari banjir di Jakarta. Kadang saya melihat cara reporter ini menyiarkan terlalu lebay, tapi untuk si pembuat berita, bad news is good news.

Sementara itu, awal tahun ini hampir semua media merilis hasil riset Pricewaterhouse Coopers (itu lho salah satu konsultan top dunia) dan Urban Land Institute, yang bilang bahwa Jakarta adalah peringkat pertama kota tujuan investasi property pada 2013.  Ini luar biasa, mengalahkan Singapura, Shanghai, Sydney, Kuala Lumpur  dan kota-kota besar Asia Pasific lainnya.

Anyway buat saya sebagai financial planner, ini saat yang tepat untuk melihat lokasi properti yang menjadi incaran kita untuk berinvestasi. Ingat 3 rumus investasi properti: lokasi, lokasi dan lokasi.

Lokasi yang banjir tentu tidak menjadi pilihan kita untuk berinvestasi. Tapi anomali di Jakarta terjadi di daerah yang namanya Kelapa Gading,  daerah yang disebut-sebut dengan Kepala Naga, yang sepertinya harganya anti  banjir, naik terus, ga ada matinya. (Ekor naganya dimana sih?) Dengan adanya kondisi banjir seperti sekarang tentu kita bisa mengecek melalui media dan tentu tinjau lokasi langsung. Lokasi yang menjadi incaran kita apakah termasuk lokasi yang aman, baik lingkungan perumahan maupun akses nya. Karena ini akan berpengaruh pada value dari properti tsb. Tentu kita tidak mau investasi yang kita tanamkan akan turun nilainya karena kita tidak cermat dalam memilih.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menanyakan terlebih dahulu pada perusahaan asuransi umum, apakah lokasi properti yang kita beli bisa di cover perluasan asuransi banjir? Karena pihak asuransi pasti akan berhitung cermat, jika lokasi properti yang kita pilih termasuk area banjir, maka mereka akan menolak duluan, meskipun kita insist untuk bayar preminya. Kalaupun mau pasti muahaaal banget.

Buat anda yang mau membeli properti, jangan segan untuk minta bantuan agen properti karena mereka lebih tahu dan paham daerah ”kekuasaannya“ (please note, saya bukan agen properti, dan juga bukan agen asuransi yaa), so, kita lihat saja setelah dampak banjir ini lewat, apakah Jakarta tetap akan menjadi No.1 Tujuan Investasi Properti 2013.

Selalu ada hikmah di balik bencana yang ada.

Catch me: @rizalplanner

Contact: rizal.planner@gmail.com

sumber: windermeresocalcommercial.com

Asumsi

sumber: theinternettimemachine.com

sumber: theinternettimemachine.com

Kemarin Mentri Keuangan RI mengeluarkan revisi dari proyeksi ekonomi untuk tahun 2013, poin-poin penting yang perlu di catat:
1. Pertumbuhan ekonomi menjadi 6,6% – 6,8% dari 6,8%
2. Kurs Rupiah Rp. 9.300 – Rp. 9.700/US$ dari Rp. 9.300/US$
3. Dan inflasi 4,9% – 5,3% dari 4,9%
(sumber: Kontan)
Menyambung tulisan kemarin (Tips berinvestasi), perkiraan kenaikan inflasi, diperkirakan karena rencana-rencana pemerintah tahun 2013 ini:
a. kenaikan tarif listrik,
b. pengurangan subsidi BBM, dan
c. kenaikan upah pekerja.

Dengan mengetahui asumsi-asumsi di atas, apa pilihan investasi anda?

Catat Pengeluaran Anda!

sumber: notesfromthefield.sd62.bc.ca

sumber: notesfromthefield.sd62.bc.ca

Pernahkah anda merasa bahwa penghasilan yang kita terima tahu-tahu habis saja, ga tahu larinya kemana. Belum sampai gajian yang berikut, sudah habis (hayoo ngakuu…).

Kalau bicara berapa cukup, pasti tidak akan pernah cukup, semakin besar penghasilan, semakin tinggi juga pengeluaran, tergantung lifestyle kita (ini kata kuncinya).

Untuk mengetahui kemana larinya uang kita, kita perlu mencatat dan mencatat secara disiplin, sehingga apa yang sudah kita budget kan di awal bulan bisa kita bandingkan dengan pengeluaran kita (lihat tulisan saya Uang dan Keluarga, 31 Desember 2012 https://rizalplanner.wordpress.com/2012/12/31/uang-dan-keluarga/).

Saat ini sudah banyak aplikasi yang bisa membantu mencatat pengeluaran kita, bisa android atau di iPhone. Kita tinggal masukkan saja setiap kita mengeluarkan uang, baik cash maupun dengan credit card, maka otomatis akan terakumulasi.

Dengan terus menerus melakukan pencatatan ini, maka kita akan terbiasa untuk disiplin budget, dan akan mendorong kita untuk tidak menjadi impulsive buyer alias lapar mata.

Kalau sudah sebulan, maka rekap dari pengeluaran kita akan terlihat di masing-masing pos, mana yang overbudget mana yang underbudget. Seyogyanya, pengeluaran kita harus tidak boleh lebih dari budget atau overbudget, kalau masih di bawah budget atau underbudget, berarti kita sudah disiplin budget. Pos-pos yang underbudget bisa mengkompensasikan pos-pos pengeluaran yang overbudget, sehingga total pengeluaran tetap terkendali.

Mari awali tahun baru dengan lebih baik.

Catch me: @rizalplanner

Contact: rizal.planner@gmail.com

DI BALIK PENAWARAN KTA

PL

Yth….krdit tnpa jminan.flat rate 1.25%,syrat k.krdit usia 1th,proses 3-5hri.andi 0818087046xx

PERSONAL LOAN S/D 500JT, SYRT KART KREDT INFO:0878773761xx.tq

 

Hampir 3-4 sms seperti di atas setiaaap hari masuk ke no telp saya, bahkan ga jarang ada yang telpon langsung ke HP, nawarin pinjaman tanpa agunan alias personal loan alias kredit tanpa agunan alias KTA, namanya juga usaha ya..boleh boleh aja,… tapi kalau ada yang nawarin kredit tanpa ANGSURAN sih saya ga nolak!

Anyway, untuk tahu bagaimana dibalik penawaran itu yuk kita lihat simulasi sederhananya dengan menggunakan contoh sms di atas:

Misalnya asumsi pinjaman kita Rp.500.000.000.

Bunga flat alias flat rate: 1,25% (ini bacanya bunga per bulan lhooo, kalu 1,25% per tahun, bank-bank pada tutup semua karena rugi bandar).

Lama pinjaman, misalnya 3 tahun,

Maka cicilan per bulannya: Rp. 20.139.000

Bandingkan kalau pinjaman sejumlah uang yang sama, lama pinjaman yang sama, kita kredit mobil dengan bunga 9,00% (yang ini bacanya bunga per tahun), maka cicilannya per bulan Rp. 15.781.000

 Tabelnya sbb:

  KTA Kredit Mobil
Pinjaman

Rp500.000.000

Rp500.000.000

Bunga

1,25% per bulan (flat)

9,00% per tahun (eff)

Lama pinjaman

3 tahun

3 tahun

Cicilan per bulan

Rp20.139.000

Rp15.781.000

SELISIH  

Rp4.358.000

 

Kalau lihat tabelnya di atas, maka cicilan KTA jauuuuhh lebih mahal. Kenapa? Karena bunga kredit mobil adalah bunga efektif sedangkan bunga flat KTA perlu di kali 1,8 untuk mendapatkan bunga efektif (dalam kalkulasi sederhananya). Sehingga suku bunga flat terkesan lebih rendah.

 Bunga flat x 1,8 = Bunga efektif

Jadi kalau bunga flat per bulan 1.25% – 2% artinya setara dengan 27% – 45% per tahun bunga efektif nya. Bagi Bank produk ini merupakan produk yang memberikan high return, bank perlu memberikan suku bunga yang tinggi, karena tidak adanya agunan tersebut, dimana risiko kredit ini macet, besar sekali.

 Oleh karena itu jika kita meminjam dari Bank, hal yang perlu di perhatikan:

  1. Tanyakan berapa sebenarnya bunga efektif dari penawaran tersebut.
  2. Mintalah jadwal dan komposisi perhitungan bunga dan angsuran pokok pinjaman lebih dini jika kita mau melakukan pelunasan sebelum jangka waktu pinjaman berakhir.
  3. Pastikan kita mengetahui sifat suku bunga yang dikenakan bank.

(sumber: Bank Indonesia, www.bi.go.id)

 In any case, untuk setiap penawaran produk, tanyakan dengan jelas dan pelajari produknya, kalau masih belum jelas, tanyakan pada financial planner anda.

Kita sebagai konsumen, harus bijak dalam mensikapi tawaran-tawaran tersebut, semua tindakan atas pilihan kita pasti ada konsekuensinya, seperti halnya kehidupan ini, right guys!

 

Catch me: @rizalplanner

Contactrizal.planner@gmail.com

LINDUNGI ASET KITA!

 General-Insurance

Empat hari di awal tahun 2013 ini, koran, media sosial, TV, Radio sibuk menyiarkan berita kecelakaan salah satu anak pejabat di negeri ini. Yang jadi korban tabrak BMW X5 adalah si mobil Luxio, 2 orang meninggal dan 3 luka-luka. Buat politician, ini bisa jadi senjata buat lawan politik. Buat jurnalis, berita ini akan jadi konsumsi publik yang ga ada matinya untuk dikorek terus.

Well, sebagai financial planner alias perencana keuangan yang saya lihat bahwa kita sebagai manusia amat sangat mungkin untuk lengah dan mengalami kecelakaan. Dan untuk melindungi aset kita dari kejadian tersebut kita perlu perlindungan alias asuransi seperti dalam kasus ini untuk kendaraan bermotor kita (please note saya bukan agen asuransi yaa).

Jika kita punya kendaraan bermotor apalagi sekelas BMW X5 maka asuransi bukan kayaknya perlu, tapi kudu punya. Tulisan kali ini saya batasi untuk Asuransi Kendaraan Bermotor saja, supaya tidak terlalu luas. Produk Asuransi Kendaraan Bermotor ini di jual oleh perusahaan asuransi umum, inget ya ada perusahaan asuransi yang menjual produk Asuransi Jiwa dan ada yang menjual Asuransi Non Jiwa alias Umum.

Ada bermacam-macam Asuransi Umum yang ada di pasaran, seperti Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kebakaran Rumah (bayangkan kalau rumah kita kebakaran, ga punya asuransi, mau tinggal dimana? Mau jadi gembel di jalanan?? Ga punya cukup duit buat bangun lagi) dan masih 13 jenis asuransi umum lainnya.

Kalau kita beli kendaraan bermotor dengan cara nyicil, maka otomatis kita akan ditawari asuransi. Pilihlah asuransi yang meng cover all risk alias comprehensive, artinya yang memberikan jaminan kerugian sebagian maupun menyeluruh, selain itu juga punya perlindungan third party liabilitie (TPL). Untuk third party liabilities, sebagai gambaran sederhananya kalau ada apa-apa dengan pihak ketiga yang kita tabrak, maka asuransi akan menanggung pihak ketiga, dalam kasus ini si mobil Luxio. Third party liabilities ini merupakan extension atau extended coverage buat kita dan otomatis ada hitungan tambahan premi yang harus dibayarkan. Di luar negeri, premi ditentukan oleh usia, jenis kelamin dan claim record, kalau di sini, premi ditentukan oleh usia kendaraan, harga kendaraan, jenis kendaraan (penumpang, truk), dan penggunaan (umum atau pribadi).  

Ada 4 prinsip yang harus di perhatikan pada waktu kita membeli asuransi, yang pertama Utmost good faith, beli asuransi dengan niat terbaik, kedua Insurable interest, yang beli asuransi dan yang di asuransikan ada kepentingan hukum, ketiga Indemnity, beli asuransi untuk mengganti kerugian financial, bukan cari untung, yang terakhir prinsip Proximate cause, penyebab terdekat terjadinya risiko.

Kesimpulannya: yuk kita lindungi diri kita sekeluarga dan aset kita, lets have peace of mind with insurance!

 

Catch me:  @rizalplanner

Contact:  rizal.planner@gmail.com

Financial Planner Uang dan Keluarga

Persiapan Dana Pendidikan Anak

smart baby 

Hari ini hari kerja pertama di tahun 2013 ini, atau ada yang masih mingpitnas (minggu kejepit nasional) ah senangnyaa….Mungkin ada yang ingat, ada salah satu iklan yang bilang: our kids are our future. Its true! Kita perlu mempersiapkan pendidikan anak-anak di masa depan.

Anyway, kalau kemarin kita sudah membuat budget atau bujet atau anggaran, selanjutnya dari kelebihan atau sisa anggaran tersebut, kita berencana untuk mulai mewujudkan resolusi kita, misalnya kita ingin merencanakan dana pendidikan anak untuk kuliah di suatu perguruan tinggi dalam waktu 10 tahun lagi.

  • Asumsi anak kita sekarang dalam usia 7-8 tahun/ 2 SD
  • Total uang kuliah untuk masuk salah satu PTN (Perguruan Tinggi Negri) saat ini adalah Rp. 100 juta, biaya tersebut sudah termasuk uang pangkal Rp. 60 juta dan uang kuliah Rp. 5 juta per semesternya untuk 4 tahun masa kuliah)
  • Artinya untuk kita para orang tua, dalam 10 tahun lagi, dengan asumsi inflasi pendidikan sebesar 8%, maka dana kuliah yang harus kita persiapkan sebesar Rp. 215.900.000 atau hampir 220% dari biaya sekarang.

Gimana cara mempersiapkannya?

  1. Menabung, hmm, cara ini yang paling konvensional dan harus dilakukan dengan penuh disiplin. Cara yang efektif ialah dengan mendebet langsung rekening kita dan pisahkan dengan rekening operasional kita. Hal ini penting untuk memaksa kita untuk konsisten menabung, sudah banyak perbankan yang menjual produk ini, mulai dari Rp. 100 ribu sebulan, sampai yang jutaan Rupiah dengan iming-iming hadiah seperti gadget jika menempatkan sejumlah dana di awal.
  2. Yang kedua Asuransi, dengan membeli asuransi, kita tidak saja menabung tapi juga terproteksi. Ada banyak banget produk asuransi pendidikan yang di jual di pasaran.
  3. Yang ketiga Investasi, dapat dilakukan dengan memilih instrumen keuangan yang paper based salah satunya adalah reksadana, atau instrument yang non paper based seperti komoditas seperti emas.

Masih dengan asumsi dengan biaya kuliah di atas, selanjutnya bagaimana cara menghitungnya?

  1. Misalnya kita memilih untuk menabung, dengan asumsi bunga bank yang diberikan 3% per tahun, maka tabungan yang mesti kita sisihkan kurang lebih sebesar Rp. 1.500.000 SETIAP BULANNYA SELAMA 10 TAHUN. Maka pada tahun 2023, akan terbentuk dana kurang lebih sebesar Rp. 215.900.000.
  2. Asuransi, tergantung berapa besar premi yang kita sanggup, ada yang bayar bulanan, semesteran atau tahunan. Untuk proteksinya pastikan bahwa produk yang kita beli memberikan waiver premium, artinya kalau ada apa-apa dengan kita sebagai yang bayarin premi, maka si perusahaan asuransi akan tetap melanjutkan pembayaran premi tersebut dan anak kita akan tetap mendapatkan manfaat sesuai polis.
  3. Investasi, misalkan kita memilih reksadana saham sebagai instrumen kita untuk mewujudkan dana pendidikan anak kita, kalau asumsi return reksadana ini sebesar 20% per tahun, maka dana yang perlu kita sisihkan kurang lebih sebesar Rp. 575.000 SETIAP BULANNYA SELAMA 10 TAHUN. Memang ini jauh lebih murah dari pada menabung, tapi please please note, bahwa ada disclaimer nya (DISCLAIMER ON). Tapi bukan berarti impossible ya, saya sebagai Financial Planner, sudah melihat produk yang memberikan return kurang lebih 20%, tergantung pemilihan produk yang tepat dan kinerjanya.

Catch me @rizalplanner

Contact: rizal.planner@gmail.com