Selamat Tahun Baru 2013
Toeeetttt, bunyi terompet bersahut-sahutan, selamat tahun baru 2013! Konon menurut hitungan kalender Cina, tahun 2013 adalah tahun Ular, naah shio ular konon tidak bersahabat dengan shio macan (saya sendiri bukan shio macan)
Well, tahun baru sudah di mulai dan rencana keuangan kita awal tahun sudah harus di mulai dari sekarang. Ada yang pengen naik haji, ada yang pengen punya rumah baru, ada yang pengen kuliah lagi, semuanya sebagai resolusi baru 2013.
Apapun resolusi anda di tahun 2013 ini, haruslah kita rencanakan sedini mungkin untuk memberikan waktu yang cukup dalam merealisasikan perencanaan keuangan kita.
Sebagai perencana keuangan alias financial planner, maka langkah pertama yang mesti kita lakukan adalah: menyusun budget, bahasa P erancisnya: bujet atau anggaran. Seperti juga negara Indonesia kita tercinta ini yang mempunyai RAPBN kitapun harus punya RAPRT alias Rencana Anggaran Pembelanjaan Rumah Tangga.
Kita harus mengidentifikasi dulu semua pendapatan-pendapatan kita baik yang rutin maupun yang non rutin. Apa aja sih yang dimaksud pendapatan rutin, misalnya: gaji sang ayah, gaji sang ibu, THR, bonus sedangkan pendapatan non-rutin contohnya: honor dari menulis (misalnya….), komisi dari penjualan barang, seperti komisi agen property, yang kalau berhasil menjual properti tertentu, maka ybs akan mendapatkan sekian persen dari penjualan tsb, sewa dari kos-kosan yang kita punya. Semua pendapatan tersebut kita identifikasi berapa nilainya setiap bulan.
Selanjutnya yang diperlu dilakukan adalah mencatat semua pengeluaran yang rutin dan non rutin serta yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Pengeluaran rutin dan dapat dikendalikan misalnya belanja keperluan rumah tangga, setiap kita pergi belanja ke pasar ataupun supermarket, kita bisa membuat catatan, apa saja yang kita butuhkan yang akan kita beli, misalnya beli gula, kopi, beras, sedangkan pembelian non rutin yang tidak dapat dikendalikan misalnya beli gadget baru, kalau di media massa ada iklan gadget baru yang muncul dan tawaran cicilan 0%, tanyakan lagi diri kita apakah kita membutuhkan gadget tersebut?
What next bosss? Kalau sudah, kita bisa mulai membuat budget tersebut secara bulanan, juga mulai mencatat pengeluaran-pengeluaran kita setiap hari, sehingga kita akan tahu uang kita larinya kemana aja.
Berikut ini contoh dari pembuatan budget yang sederhana.
BUDGET |
|||
PENDAPATAN | Frekuensi | Bulanan | Tahunan |
Pendapatan Rutin | |||
Pendapatan | bulanan | Rp. 10.000.000 | Rp. 120.000.000 |
Pendapatan (istri) | bulanan | Rp. 8.000.000 | Rp. 96.000.000 |
Bonus | tahunan | Rp. | |
THR | tahunan | Rp. 18.000.000 | |
Lainnya | tahunan | Rp. | |
Pendapatan Non Rutin | |||
Honor | mingguan | Rp. 250.000 | Rp. 1.000.000 |
Komisi | bulanan | Rp. | |
Sewa | bulanan | Rp. | |
Lainnya | bulanan | Rp. | |
TOTAL PENDAPATAN | Rp. | Rp. | |
PENGELUARAN | |||
PENGELUARAN RUTIN | |||
Biaya transportasi | |||
Bensin | mingguan | Rp. 400.000 | Rp. 4.800.000 |
Angkutan umum | bulanan | Rp. | |
Cicilan kendaraan | bulanan | Rp. | |
Biaya perpanjang STNK | tahunan | Rp. | |
Makan siang di kantor | bulanan | Rp. | |
Lainnya (mis. asuransi mobil) | tahunan | Rp. | |
Keperluan Rumah Tangga | |||
Listrik | bulanan | Rp. 300.000 | Rp. 3.600.000 |
Air/PAM | bulanan | Rp. | |
Telpon (rumah) | bulanan | Rp. | |
Telpon (HP) | bulanan | Rp. | |
Internet | bulanan | Rp. | |
TV kabel | bulanan | Rp. | |
Gaji pembantu | bulanan | Rp. | |
Keperluan Pendidikan Anak | |||
SPP Anak 1 | bulanan | Rp. | |
SPP anak 2 | bulanan | Rp. | |
Biaya antar jemput | bulanan | Rp. | |
Biaya kegiatan sekolah | tahunan | Rp. | |
Kebutuhan Rumah Tangga | |||
Biaya cicilan rumah | bulanan | Rp. | |
Biaya sewa rumah | bulanan | Rp. | |
Pemeliharaan rumah | bulanan | Rp. | |
Furniture | tahunan | Rp. | |
Kebutuhan bahan pokok | bulanan | Rp. | |
PENGELUARAN NON RUTIN | |||
Hiburan | |||
Makan di luar/hang out | bulanan | Rp. | |
Nonton | tahunan | Rp. | |
Hobi | tahunan | Rp. | |
Travel | tahunan | Rp. | |
Keperluan sosial | |||
Zakat | bulanan | Rp. | |
Uang saku | bulanan | Rp. | |
Sumbangan | bulanan | Rp. | |
Hadiah | tahunan | Rp. | |
TOTAL PENGELUARAN | bulanan | Rp. | Rp. |
SURPLUS/(DEFISIT) | Rp. | Rp. |
Jika sudah ketahuan berapa selisih dari pendapatan dan pengeluaran, maka kita akan tahu apakah kita mempunyai selisih lebih dari pendapatan kita, yang di sebut surplus, atau kita malah nombokin alias defisit.
Ahaa, ternyata budget anda surplus, kelebihan tersebut bisa kita investasikan supaya uang anda tumbuh lebih berkembang lagi, sialnya bos, kalau budget kita ternyata defisit, maka kita perlu menghitung kembali pos-pos pengeluaran yang ada.
Toeeett..!
Contact: rizal.planner@gmail.com
Financial Planner uang & keluarga
Makasih,,, jujur sy sangat butuh orng sperti anda.
Thanks sy menemukanmu di awal tahun and hari pertama thn ini.
Di awal tahun ini,,, saya msih punya hutang sebesar sekitar 40 juta.
Utang itu disebabkan krn sya membantu orang tua saya yg sakit tahun lalu.
Pendapatan sy dari usaha catering yg masih kecil. Rata2/ keuntungan bulanan 5 juta.
Mohon bantuan, bagaimana sy harus mengelola keuangan spy thn ini sy bebas hutang. Makasih
LikeLike
Hi bu Elvi
ada keterangan yang belum disampaikan, apakah hutang tersebut dari institusi spt bank atau individu atau lainnya?
Anyway ada 3 cara untuk mengatasi hutang:
1. Jual barang/benda anda yang bisa menghasilkan uang sejumlah hutang anda, misalnya jika anda punya perhiasan, atau logam mulia, atau benda berharga lainnya, anda dapat menjualnya dan membayar hutang anda. Ini adalah cara yang direkomendasikan karena dpt langsung mengurangi beban anda.
2. Pinjam ke Bank, seperti KTA (kredit tanpa agunan) yang seperti kita sering terima iklannya via sms, atau email menawarkan produk mereka. Tapi ini sangat tidak direkomendasikan karena bunga yang ditawarkan sangat tinggi, mengingat tidak ada agunan yang dijaminkan ke bank, dibalik kemudahan yang ditawarkan, tersimpan risiko yang besar yang mesti di tanggung oleh bank dengan mengkompensasikannya dalam bunga yang tinggi pd konsumen.
3. Cicil hutang, dengan cara negosiasi dengan si pemberi hutang, agar cicilan anda tetap selama sekian bulan sampai lunas, misalnya dari keuntungan Rp. 5 juta setiap bulan, sisihkan Rp. 1 juta untuk mencicil hutang, sehingga dalam 40 bulan akan selesai. istilah kerennya di restrukturisasi hutangnya.
Dari 3 cara di atas, ada kombinasi antara no. 1 dan 3, jika hasil penjualan barang kurang mencukupi, negosiasi pada si pemberi hutang untuk dapat melunasi sisanya dengan cara mencicil. Ingat jangan membayar hutang dengan mengambil hutang, karena itu sama saja gali lubang tutup lubang.
LikeLike
Trima kasih,,,
Pinjaman itu dr teman saya. Solusi no 3 kayaknya sangat baik. Iya mmg benar saya takkan melakukan bayar hutang dgn hutang lagi.
Krn cukup menguras tenaga dan pikiran juga.
Sudah waktunya menabung tahun ini. Umur sudah 34, hmmmmm semangat semangaaaat
LikeLike
I like your statement : jangan bayar hutang dengan melalui hutang. Kadang emang pahit utk di dengar, tapi itu kayak medicine ,, memang pahit saat ditelan, tapi ujungnya untuk kebaikan. Keep sharing your thought and advise… Make it honest, simple and practical ya … keep you passion on fire …
LikeLike
Setahun ini misua suruh saya membuat pembukuan keuangan. Tapi saya bingung harus mulai dari mana n bagaimana caranya. Syukurlah ada ‘dewa’ awal tahun yang menyelamatkannya. thanks bangeut infonya. Segara saya laksanakan
LikeLike